Profil Desa Randegan

Ketahui informasi secara rinci Desa Randegan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Randegan

Tentang Kami

Profil Desa Randegan, Sigaluh, Banjarnegara. Mengulas potensi ekonomi dari sektor pertanian, khususnya durian lokal, peran strategis di jalur nasional, geliat UMKM, serta kehidupan masyarakat di tepi Sungai Serayu. Informasi faktual dan profesional.

  • Lokasi Strategis di Jalur Nasional

    Keberadaan desa di sepanjang Jalan Nasional Rute 6 memberikan keuntungan aksesibilitas tinggi untuk mobilitas penduduk dan distribusi hasil bumi, menjadikannya titik singgah ekonomi yang penting.

  • Pusat Agribisnis Durian Lokal

    Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil durian lokal berkualitas di Banjarnegara, dengan pasar musiman yang menarik konsumen dari berbagai daerah dan menjadi penggerak ekonomi utama.

  • Dinamika Sosial di Tepi Sungai Serayu

    Kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh Sungai Serayu yang menjadi batas selatan desa, baik sebagai sumber daya maupun sebagai tantangan geografis yang membentuk karakter sosial dan ekonomi warga.

Pasang Disini

Terletak di jalur arteri yang sibuk dan diapit oleh aliran historis Sungai Serayu, Desa Randegan di Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, memantapkan posisinya sebagai sebuah wilayah dengan dinamika ekonomi dan sosial yang unik. Desa ini bukan sekadar pemukiman, melainkan sebuah etalase agribisnis lokal dan simpul vital yang menghubungkan Banjarnegara dengan daerah sekitarnya. Dengan keunggulan geografis dan potensi sumber daya alam yang terus dikembangkan, Desa Randegan menjadi representasi desa modern yang bertumpu pada tradisi agraris namun terbuka terhadap peluang pasar yang lebih luas. Fokus utama pada komoditas unggulan seperti durian, didukung oleh infrastruktur jalan nasional, menjadikan desa ini kawasan yang prospektif dan strategis.

Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis

Secara administratif, Desa Randegan merupakan bagian dari Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada di sisi timur dari pusat kota Banjarnegara. Keberadaan desa ini sangat strategis karena dilintasi langsung oleh Jalan Nasional Rute 6, yang merupakan jalur utama penghubung antara Wonosobo dan Banjarnegara, hingga ke Purwokerto.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Sigaluh, wilayah desa ini memiliki topografi yang cenderung datar di area pemukiman yang berdekatan dengan jalan raya dan bergelombang hingga berbukit di area pertanian yang menjauhi jalan utama. Luas wilayah Desa Randegan tercatat sekitar 1,98 km², menjadikannya salah satu desa dengan luas moderat di kecamatannya.

Batas-batas wilayah Desa Randegan ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Gembongan.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Prigi.
  • Sebelah Selatan: Dibatasi oleh bentang alam Sungai Serayu, yang sekaligus menjadi batas alam dengan wilayah Kabupaten Wonosobo.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Sigaluh.

Posisi yang diapit oleh jalan nasional dan sungai besar ini memberikan dua sisi pengaruh. Di satu sisi, akses transportasi yang mudah mendorong percepatan ekonomi. Di sisi lain, kedekatan dengan Sungai Serayu menuntut adanya kewaspadaan dan manajemen risiko bencana, terutama terkait potensi luapan air.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Menurut data BPS dalam "Kecamatan Sigaluh dalam Angka", jumlah penduduk Desa Randegan terus menunjukkan pertumbuhan yang dinamis. Berdasarkan proyeksi dan data terakhir, populasi desa ini diperkirakan mencapai lebih dari 3.200 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 1,98 km², maka kepadatan penduduk di Desa Randegan mencapai sekitar 1.616 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran desa, menandakan konsentrasi pemukiman yang padat, terutama di sepanjang koridor jalan raya.

Mayoritas penduduk Desa Randegan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perdagangan. Struktur sosial masyarakatnya homogen, dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang masih terjaga. Pemukiman penduduk cenderung mengikuti pola linier, memanjang mengikuti alur Jalan Nasional Rute 6, yang memudahkan akses warga ke berbagai fasilitas publik dan pusat kegiatan ekonomi. Sebagian kecil penduduk lainnya bekerja sebagai aparatur sipil negara, karyawan swasta, dan penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Durian Lokal Sebagai Tulang Punggung Perekonomian

Sektor pertanian merupakan fondasi utama perekonomian Desa Randegan. Meskipun terdapat beragam komoditas pertanian, durian lokal menjadi produk unggulan yang paling menonjol dan mengangkat nama desa. Saat musim panen tiba, yang biasanya berlangsung antara bulan Desember hingga Februari, puluhan pedagang musiman akan mendirikan lapak di sepanjang jalan nasional, khususnya di area dekat Masjid Al Iman yang sering dijadikan rest area dadakan.

Pasar durian ini tidak hanya menjual, tetapi juga menjadi ajang promosi bagi kualitas durian lokal Sigaluh yang terkenal dengan rasa manis, legit, dan aroma yang kuat. Para pembeli yang sebagian besar merupakan pengguna jalan lintas daerah, seringkali berhenti untuk mencicipi langsung di tempat atau membawanya sebagai oleh-oleh. Aktivitas ekonomi musiman ini memberikan dampak signifikan bagi pendapatan petani dan pedagang setempat.

"Letaknya kan strategis di pinggir jalan nasional. Pembeli banyak dari luar kota," ujar seorang pedagang dalam sebuah wawancara dengan media lokal beberapa waktu lalu. Pernyataan ini menegaskan bagaimana sinergi antara potensi agrikultur dan keunggulan lokasi mampu menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang hidup. Selain durian, hasil pertanian lain seperti padi, jagung, dan tanaman palawija juga turut menyumbang pada ketahanan pangan dan pendapatan warga, meskipun skalanya tidak sebesar durian.

Peran Infrastruktur dan Pemerintahan Desa

Pemerintah Desa Randegan memegang peranan krusial dalam mengelola dan mengarahkan pembangunan. Berbagai program pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat terus digulirkan, baik melalui alokasi Dana Desa maupun bantuan dari pemerintah kabupaten dan provinsi. Salah satu fokus utama ialah pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jalan desa dan jalan usaha tani untuk memperlancar mobilitas hasil panen dari kebun ke pasar.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemerintah Desa Randegan juga terlibat aktif dalam program pengembangan kawasan perdesaan, termasuk melalui penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bersama. Langkah ini menunjukkan adanya visi untuk melembagakan potensi ekonomi desa agar lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Selain itu, geliat UMKM di luar sektor pertanian juga mulai tampak, seperti usaha kuliner. Keberadaan beberapa rumah makan, salah satunya Rumah Makan Jujugan Serayu yang menawarkan pemandangan langsung ke sungai, menjadi bukti diversifikasi usaha yang memanfaatkan keindahan alam sebagai daya tarik. Kehadiran fasilitas publik seperti kantor desa, sekolah, dan tempat ibadah yang terawat baik juga menjadi indikator berjalannya roda pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial di Desa Randegan sangat erat kaitannya dengan aktivitas keagamaan dan tradisi lokal. Mayoritas penduduk yang beragama Islam menjadikan masjid dan mushala sebagai pusat kegiatan komunal, tidak hanya untuk ibadah tetapi juga untuk acara sosial kemasyarakatan. Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Karang Taruna, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kelompok tani (poktan) berjalan aktif.

Kelompok Wanita Tani (KWT), misalnya, mulai merambah ke pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti makanan ringan atau minuman herbal, meskipun masih dalam skala kecil. Kegiatan gotong royong masih sering dijumpai, terutama dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan atau perbaikan fasilitas umum. Pola interaksi yang komunal ini menjadi modal sosial yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa yang terus berkembang, Desa Randegan menghadapi sejumlah tantangan. Fluktuasi harga komoditas pertanian, terutama durian, menjadi salah satu risiko utama bagi para petani. Ketergantungan pada kondisi cuaca dan ancaman hama penyakit tanaman juga menuntut adanya inovasi dalam teknik budidaya yang lebih adaptif. Selain itu, regenerasi petani menjadi isu penting, di mana generasi muda cenderung lebih tertarik bekerja di sektor non-pertanian.

Namun prospek masa depan Desa Randegan sangat cerah. Peluang untuk mengembangkan agrowisata berbasis kebun durian sangat terbuka lebar. Pengunjung tidak hanya membeli, tetapi bisa mendapatkan pengalaman memetik durian langsung dari pohonnya. Pengembangan UMKM pengolahan durian menjadi produk seperti dodol, keripik, atau es krim dapat memberikan nilai tambah dan memperluas pasar.

Dengan dukungan pemasaran digital, produk-produk unggulan Desa Randegan memiliki potensi untuk menembus pasar yang lebih luas. Optimalisasi peran BUMDesa sebagai agregator hasil pertanian dan pengelola unit usaha desa dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Dengan memadukan kekuatan lokasi, potensi agribisnis, dan modal sosial, Desa Randegan berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang mandiri, maju, dan berdaya saing.